Selamat datang lagi di blog ini, kali ini kelas perilaku seksual
membahas tentang keajaiban dunia ! OH YAA ??
yap, tentu saja kali ini saya akan membahas kenapa saya berada di dunia,
kenapa kamu juga ada di dunia ini. Materi pada kamis ini sangat menarik menurut
saya, yakni membahas tentang kehamilan, kelahiran, yang keduanya merupakan
proses ajaib Tuhan yang maha kuasa. Namun, dari tema diatas saya memilih
tentang olahraga apa yang baik untuk seorang ibu hamil, karena lebih menarik
untuk dibahas Baiklah, berikut adalah tangkapan saya kamis ini saat duduk di
paling belakang dengan AC dingin dan kepala yang masih basah setelah wudhu
sebelum kelas, what a perfect time !
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari
perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4
sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai ke-9 (Adriaansz,
Wiknjosastro dan Waspodo, 2007. p. 89). Kehamilan ini berdampak baik untuk
semua pasangan menikah yang sudah matang (siap segala-galanya) dan tidak baik
bagi remaja / dewasa yang belum siap
segala-galanya (fisik, mental, dan ekonomi) untuk menghadapi proses kehamilan
ini. Proses kehamilan ini tidaklah main-main, ini adalah tanggung jawab besar
dimana sebuah pasangan dipercaya yang Maha Kuasa untuk mengurus kehidupan si kecil yang akan lahir.
Bagi para wanita hamil sangat disarankan untuk tetap berolahraga saat
hamil. Olahraga saat hamil akan
membuat lebih segar, sehat, dan bahagia calon ibu dan si kecil. Lantas olahraga seperti apa ? yap, saya miliki kesempatan
bertanya pada kesempatan ini di kelas. Dan benar ini memberikan pengetahuan
untuk saya nantinya jika menghadapi proses kehamilan, olahraga baik yang biasa
ibu hamil lakukan adalah seperti mengikuti meditasi dan senam hamil tentunya. Meditasi Herbert Benson M .D. Harvard
Medical School mengatakan bahwa meditasi meningkatkan asupan oksigen, menstabilkan
detak jantung, pernafasan, tekanan darah, serta meningkatkan intensitas
gelombang alfa, teta dan delta. Meditasi khusus ibu hamil berbeda dengan
meditasi yang mengharuskan tubuh duduk bersila. Ibu dapat melakukan meditasi
dengan cara berbaring kesamping dengan posisi tubuh menggapit bantal. Supaya
lebih tenang, ibu dapat memutar musik yang menenangkan, serta tarik dan
hembuskan nafas secara teratur. Agar lebih rileks, selama meditasi berlangsung
pejamkan mata ibu. Ibu bisa bermeditasi lewat arahan yang diberikan buku,
menghadiri lokakarya, ataupun membeli CD petunjuk meditasi.
Senam
hamil (Yoga) disini
adalah tentang latihan pernafasan, dimana calon ibu mempersiapkan kehamilan si kecil dengan melatih olah
pernafasannya untuk menghadapi proses kelahiran. Seperti yang kita ketahui
bersama, bahwa saat melahirkan adalah proses yang sangat melelahkan. Bahkan jika
saya bandingkan proses melahirkan dengan olahraga triathlon yang diciptakan Scott Tinley mungkin sama lelahnya,
bedanya adalah saat atlet triathlon yang
menang mendapatkan medali, bahagia, sehat, dan bahkan sponsor, setiap ibu yang menang
pada proses melahirkan adalah mendapatkan medali berbentuk si kecil, kebahagiaan diri dan kebanggaan orang sekitar melihat
anak dan ibu yang sehat, dan juga sponsor dari Tuhan seumur hidup atas keselamatan
lahirnya si kecil yang ibu menangkan.
Atau alternative olahraga selain
meditasi dan senam hamil adalah dengan berenang. Berenang membuat seluruh bagian
tubuh seseorang bergerak semua. Dan jika ditanya gaya apa yang digunakan dalam
renang saat hamil adalah gaya dada. Ini melatih pernafasan dan keluwesan gerak
tubuh sama halnya dengan olahraga senam
hamil dan meditasi. Kedua hal yang selalu dilatih ini (gerakan tubuh dan
pernafasan) akan mampu membantu calon ibu menghadapi proses kelahiran normal si kecil.
Baiklah itu tadi pembahasan saya untuk
ibu hamil yang lebih ditujukan untuk para wanita dibelahan dunia manapun. Dan siang
ini juga saya akan memberikan tips untuk para pria menghadapi proses kehamilan:
1.
Sabar,
sudah harus terlatih dari kecil. Karena pada saat hamil ada masa “ngidam” calon ibu , dan dari cerita di
jalanan, terkadang permintaan ini tidak masuk akal (ex. Makan mie di puncak malam
hari, setelah itu pulang lagi) jakarta-puncak
kaya deket aja? Deket sih tapii.., macetnya itu -_-. Tapi walau bagaimanapun
pria harus dapat memenuhi kebutuhan, karena pria adalah kepala keluarga,
tanggung jawab !
2. Perhatian penuh dan cekatan, yap, yang
terpenting adalah perhatian kasih sayang dan kesehatan calon ibu dan calon “anggota baru” keluarga. Cekatan disini
adalah aware akan waktu tiba kapan si kecil (perhatikan, waktunya adalah 9
bulan 10 hari).
3. Penuh tanggung jawab, ini poin
terakhir dan krusial. Sempat disinggung di poin pertama. Tanggung jawab ini
adalah tentang kesehatan calon ibu dan si
kecil. (Jangan lupa bayar administrasi kelas meditasi dan kelas yoga untuk ibu
hamil. Dan satu lagi kalau bisa tinggal di komplek yang fasilitas kolam renang
atau punya kolam renang pribadi di rumah).
Okee,
itu tadi sekedar
saran. Kesalahan datangnya dari saya, dan kebenaran datangnya dari Tuhan,
semoga bermanfaat dan terima kasih sudah mampir.