Halo, jumpa lagi dengan Saya
dibagian kedua.
Bagaimana kabar Saya, Kamu, dan
Kita hari ini? Semoga selalu dalam keadaan sehat jasmani, rohani, dan pastinya
tidak kurang nikmat sedikit pun dari Allah Subhanahu wata ála. So, Are you
ready? Let’s Go!
Saya tarik mundur Tujuh hari sebelum
diadakan Rapid Test rutin di kantor. Kegiatan Rapid Test akan dilaksanakan pada
Kamis, 17 Desember 2020. Fyi, Saya memiliki kebiasaan untuk mencatat
hal-hal yang saya lakukan secara umum tentang apa yang saya lalui pada hari
itu. Kegiatan- “mencatat kegiatan” yang
saya lakukan ini bukan tanpa alasan. Pasalnya,
terkadang saya seperti melewati hari begitu saja, tanpa ada kesan, nilai, dan pembelajaran
yang berarti pada hari itu. Berdasarkan alasan itulah, muncul inisiatif untuk mencatat
kegiatan setiap hari mulai tahun 2018 yang masih berjalan sampai sekarang.
“Terkadang saat membaca kembali catatan itu, Saya merasa bersyukur
betapa Allah Subhanahu Wata ála tidak pernah meninggalkan Saya sedikit-pun.
Selalu, setiap ada kesulitan, disitu ada kemudahan”.
Bagaimana dan apa saja
kegiatan Saya sebelum resmi dinyatakan positif Covid-19?
Pada hari Jumát 11/12/2020, Saya
bertugas di Gudang untuk memabantu Tim divisi TAF mencari arsip dokumen. Kondisi Gudang
bersih, barang-barang tersusun rapi, semua orang melakukan protokol kesehatan, akan
tetapi kondisi arsip dokumen cukup berdebu. Saya dan Tim pencari arsip dokumen tetap
melaksanakan protokol 3M (Menjaga jarak, pakai Masker, dan Mencuci tangan) saat
memilah setiap arsip dokumen. Bagaimana dengan Tim Gudang, apakah melakukan hal yang
sama? Tentu, bahkan setiap masuk wilayah Gudang, Tim Keamanan Gudang selalu
mengecek suhu tubuh untuk mematiskan orang-orang yang bertugas di dalam wilayah Gudang pada hari itu dalam
keadaan baik.
Masuk waktu dzuhur pada hari
Jumát yang artinya adalah Sholat Jumát. Saya dan Tim berangkat menuju Masjid terdekat dengan Gudang untuk melakukan Sholat Jumát berjamaah. Bagaimana kondisi pada saat
Sholat Jumát? Dalam kegiatan tersebut, hemat Saya- tetap melakukan protokol
kesehatan beribadah. Contohnya seperti memakai masker, tidak berjabat tangan, dan membawa
peralatan Sholat pribadi. Singkatnya- tetap patuh protokol kesehatan.
Sabtu 12/12/2020, Yihaa..,
Hari Belanja Online Nasional! “Apakah Saya belanja online pada hari ini?”- tentu
tidak. Pada hari ini saya tetap #dirumahaja tanpa melakukan kegiatan belanja online, Karena apa? Karena Saya tipe pembeli- bukan karena suka atau
sedang event tertentu (biasanya banyak diskon), namun lebih dekat
dengan tipe pembeli- karena barang itu dibutuhkan dan bermanfaat untuk
menunjang kegiatan sehari-hari. That’s it.
Minggu 13/12/2020, Sore menjelang
Maghrib Saya pergi untuk menghadiri kajian agama di Masjid. Tema kajian pada kesempatan kali ini adalah “Obat 99 macam penyakit” yang dibawakan oleh Habib Novel Alaydrus. Menyambung
isi kajian, dimasa pandemi seperti ini hendaknya setiap Kita wajib untuk berfikir
positif dan yakin bahwa “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya”- (Qs.2:286). Dari potongan ayat tersebut seyogyanya
kita wajib berprasangka baik kepada Allah Subhanahu Wataála, karena apapun
dan bagaimanapun bentuk ujian yang kita hadapi pada hari ini adalah sudah
sesuai dengan kesanggupan kita.
“Dengan kata lain,
jika saya yang diuji seperti ini, itu karena hanya saya yang sanggup hadapi dan kamu
tidak. Begitu juga ujian yang kamu hadapi, itu karena hanya kamu yang sanggup dan saya
tidak”.
Bagaimana dengan Kita? Tugas kita
adalah saling membantu meringankan, mengingatkan, dan menguatkan satu sama lain, bahwa sejatinya hidup adalah ujian. Berpindah dari ujian yang satu ke ujian selanjutnya, dimana cara menghadapi ujian itu dengan Bersabar dan Bersyukur. Jika diuji kesulitan
kita Bersabar, jika diuji kelapangan kita Bersyukur.
Wait.. gimana kondisi pada
saat mengikuti kajian?
Berikut adalah sedikit gambaran
yang terdokumentasi. Jangankan pada saat Sholat berjamaáh, pada saat kajian
berlangsung-pun tidak ada jamaáh yang berpindah dari tempat duduknya. Biasanya di waktu normal sebelum pandemi, pada saat sesi kajian, tempat duduk lebih rapat untuk memberikan kesempatan pada jamaáh yang lain.
Senin 14/12/2020, kembali
bertugas di Gudang melanjutkan pencarian arsip dokumen dengan Tim TAF. Kondisinya
kurang lebih sama seperti hari Jumát 11/12/2020.
Selasa 15/12/2020, sempat keluar
rumah untuk keadaan darurat, yaitu transaksi di sebuah kantor. Masuk waktu
makan siang, melipir di salah satu gerai fast food. Bertemu dengan
teman yang baru pulang liburan dari Yogyakarta, sedikit berbincang ringan, setelah
itu kembali #dirumahaja. Fyi, kondisi kantor dan gerai fast food bersih
dan menjalankan protokol kesehatan.
Rabu 16/12/2020, bertugas di
Gudang untuk yang ketiga kali. Keadaan yang kurang lebih sama, yaitu untuk
mencari arsip dokumen. Pada hari ini Saya merasa sedikit lelah, tapi
entah mengapa selalu ada penyemangat dalam hidup untuk selalu berkegiatan. Ya,
nikmat Sehat yang menjadi motivasi untuk tetap bekerja. Sembari mengangkat dan
memisahkan arsip dokumen, Saya dan Tim saling bertukar informasi bahwa akan
dilaksanakan Rapid Test di kantor pada Kamis 17/12/2020. Saya sedikit bergurau “sepertinya
Rapid test kali ini giliran saya nih. Karena beberapa hari ini kurang istirahat”.
“Dear Tim pencari arsip dokumen, Siapa yang ingat gurauan diatas?”.
Dengan sedikit gambaran kegiatan yang dipaparkan. Ada cukup banyak opsi dimana, kapan, dan kegiatan apa yang paling memungkinkan saya terkena “peluru yang tidak terlihat” itu. Ya Saya tahu, sekarang kamu sedang coba menebak, membuat perkiraan, melakukan sedikit analisa, dan mencoba berkomentar berdasarkan pengalaman yang pernah kamu lalui. Saya tunggu dikolom komentar untuk diskusi dan bertukar pengalaman berhargamu.
Sampai jumpa dibagian ketiga..
Tangerang, 22
Desember 2020
Yudha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar