Rabu, 23 Desember 2020

..Riwayat kegiatan sebelum dinyatakan Positif Covid-19

 

Halo, jumpa lagi dengan Saya dibagian kedua.

Bagaimana kabar Saya, Kamu, dan Kita hari ini? Semoga selalu dalam keadaan sehat jasmani, rohani, dan pastinya tidak kurang nikmat sedikit pun dari Allah Subhanahu wata ála. So, Are you ready? Let’s Go!

Saya tarik mundur Tujuh hari sebelum diadakan Rapid Test rutin di kantor. Kegiatan Rapid Test akan dilaksanakan pada Kamis, 17 Desember 2020. Fyi, Saya memiliki kebiasaan untuk mencatat hal-hal yang saya lakukan secara umum tentang apa yang saya lalui pada hari itu. Kegiatan- “mencatat kegiatan” yang saya lakukan ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, terkadang saya seperti melewati hari begitu saja, tanpa ada kesan, nilai, dan pembelajaran yang berarti pada hari itu. Berdasarkan alasan itulah, muncul inisiatif untuk mencatat kegiatan setiap hari mulai tahun 2018 yang masih berjalan sampai sekarang.

Terkadang saat membaca kembali catatan itu, Saya merasa bersyukur betapa Allah Subhanahu Wata ála tidak pernah meninggalkan Saya sedikit-pun. Selalu, setiap ada kesulitan, disitu ada kemudahan”.

Bagaimana dan apa saja kegiatan Saya sebelum resmi dinyatakan positif Covid-19?

Pada hari Jumát 11/12/2020, Saya bertugas di Gudang untuk memabantu Tim divisi TAF mencari arsip dokumen. Kondisi Gudang bersih, barang-barang tersusun rapi, semua orang melakukan protokol kesehatan, akan tetapi kondisi arsip dokumen cukup berdebu. Saya dan Tim pencari arsip dokumen tetap melaksanakan protokol 3M (Menjaga jarak, pakai Masker, dan Mencuci tangan) saat memilah setiap arsip dokumen. Bagaimana dengan Tim Gudang, apakah melakukan hal yang sama? Tentu, bahkan setiap masuk wilayah Gudang, Tim Keamanan Gudang selalu mengecek suhu tubuh untuk mematiskan orang-orang yang bertugas di dalam wilayah Gudang pada hari itu dalam keadaan baik.

Masuk waktu dzuhur pada hari Jumát yang artinya adalah Sholat Jumát. Saya dan Tim berangkat menuju Masjid terdekat dengan Gudang untuk melakukan Sholat Jumát berjamaah. Bagaimana kondisi pada saat Sholat Jumát? Dalam kegiatan tersebut, hemat Saya- tetap melakukan protokol kesehatan beribadah. Contohnya seperti memakai masker, tidak berjabat tangan, dan membawa peralatan Sholat pribadi. Singkatnya- tetap patuh protokol kesehatan.

Sabtu 12/12/2020, Yihaa.., Hari Belanja Online Nasional! “Apakah Saya belanja online pada hari ini?”- tentu tidak. Pada hari ini saya tetap #dirumahaja tanpa melakukan kegiatan belanja online, Karena apa? Karena Saya tipe pembeli- bukan karena suka atau sedang event tertentu (biasanya banyak diskon), namun lebih dekat dengan tipe pembeli- karena barang itu dibutuhkan dan bermanfaat untuk menunjang kegiatan sehari-hari. That’s it.

Minggu 13/12/2020, Sore menjelang Maghrib Saya pergi untuk menghadiri kajian agama di Masjid. Tema kajian pada kesempatan kali ini adalah “Obat 99 macam penyakit” yang dibawakan oleh Habib Novel Alaydrus. Menyambung isi kajian, dimasa pandemi seperti ini hendaknya setiap Kita wajib untuk berfikir positif dan yakin bahwa “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”- (Qs.2:286). Dari potongan ayat tersebut seyogyanya kita wajib berprasangka baik kepada Allah Subhanahu Wataála, karena apapun dan bagaimanapun bentuk ujian yang kita hadapi pada hari ini adalah sudah sesuai dengan kesanggupan kita.

“Dengan kata lain, jika saya yang diuji seperti ini, itu karena hanya saya yang sanggup hadapi dan kamu tidak. Begitu juga ujian yang kamu hadapi, itu karena hanya kamu yang sanggup dan saya tidak”.

Bagaimana dengan Kita? Tugas kita adalah saling membantu meringankan, mengingatkan, dan menguatkan satu sama lain, bahwa sejatinya hidup adalah ujian. Berpindah dari ujian yang satu ke ujian selanjutnya, dimana cara menghadapi ujian itu dengan Bersabar dan Bersyukur. Jika diuji kesulitan kita Bersabar, jika diuji kelapangan kita Bersyukur.

Wait.. gimana kondisi pada saat mengikuti kajian?



Berikut adalah sedikit gambaran yang terdokumentasi. Jangankan pada saat Sholat berjamaáh, pada saat kajian berlangsung-pun tidak ada jamaáh yang berpindah dari tempat duduknya. Biasanya di waktu normal sebelum pandemi, pada saat sesi kajian, tempat duduk lebih rapat untuk memberikan kesempatan pada jamaáh yang lain. 

Senin 14/12/2020, kembali bertugas di Gudang melanjutkan pencarian arsip dokumen dengan Tim TAF. Kondisinya kurang lebih sama seperti hari Jumát 11/12/2020.

Selasa 15/12/2020, sempat keluar rumah untuk keadaan darurat, yaitu transaksi di sebuah kantor. Masuk waktu makan siang, melipir di salah satu gerai fast food. Bertemu dengan teman yang baru pulang liburan dari Yogyakarta, sedikit berbincang ringan, setelah itu kembali #dirumahaja. Fyi, kondisi kantor dan gerai fast food bersih dan menjalankan protokol kesehatan.

Rabu 16/12/2020, bertugas di Gudang untuk yang ketiga kali. Keadaan yang kurang lebih sama, yaitu untuk mencari arsip dokumen. Pada hari ini Saya merasa sedikit lelah, tapi entah mengapa selalu ada penyemangat dalam hidup untuk selalu berkegiatan. Ya, nikmat Sehat yang menjadi motivasi untuk tetap bekerja. Sembari mengangkat dan memisahkan arsip dokumen, Saya dan Tim saling bertukar informasi bahwa akan dilaksanakan Rapid Test di kantor pada Kamis 17/12/2020. Saya sedikit bergurau “sepertinya Rapid test kali ini giliran saya nih. Karena beberapa hari ini kurang istirahat”.

“Dear Tim pencari arsip dokumen, Siapa yang ingat gurauan diatas?”.

Dengan sedikit gambaran kegiatan yang dipaparkan. Ada cukup banyak opsi dimana, kapan, dan kegiatan apa yang paling memungkinkan saya terkena “peluru yang tidak terlihat” itu. Ya Saya tahu, sekarang kamu sedang coba menebak, membuat perkiraan, melakukan sedikit analisa, dan mencoba berkomentar berdasarkan pengalaman yang pernah kamu lalui. Saya tunggu dikolom komentar untuk diskusi dan bertukar pengalaman berhargamu. 

Sampai jumpa dibagian ketiga..

Tangerang, 22 Desember 2020

Yudha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar