Sabtu, 22 November 2014

Bioskop Ilmiah

Selamat datang kembali di catatan bebek, blog yang sedang membahas pengalaman dalam kelas perilaku seksual. Kali ini saya akan menceritakan apa yang saya tangkap dalam bioskop ilmiah kelas perilaku seksual.

Film ini adalah sebuah acara talk show yang membahas tentang wanita oleh Berman bersaudara. Kedua wanita ini ahli di bidang pendidikan seks. Kali ini mereka membahas tentang bagaimana stress dapat mengurangi atau tidak memunculkan gairah seksual. Umumnya Hal ini terjadi pada wanita yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Dimana seorang ibu rumah tangga bekerja 24 jam non-stop. Jika satu hari ada 25 jam mungkin ibu rumah tangga juga akan bekerja 25 jam. Berikut ini adalah sedikit penayangan pekerjaan yang di tampilkan apa yang ibu rumah tangga kerjakan:
     Pagi hari, waktunya mempersiapkan anggota keluarga bersiap ke kantor (suaminya) dan ke sekolahnya (anak-anaknya). Mempersiapkan disini termasuk di dalamnya membangunkan, menyuruh bersiap, menyiapkan bekal, dan mengantar anak-anak ke sekolah. Mengantar anak-anak ke sekolah selesai, selanjutnya pergi ke pasar untuk berbelanja kebutuhan, pulang ke rumah tanpa istirahat kembali memegang cucian kotor untuk dibersihkan. Selanjutnya bertanggung jawab atas pekerjaannya sendiri (menerima banyak klien dari pekerjaan di luar pekerjaan ibu rumah tangga). Hingga siang datang, anak-anak pulang sekolah. Orang tua harus memiliki quality time dengan anak. Disini tenaga kembali terbagi antara pekerjaan dan keluarga. Terus hingga malam kegiatan ini memiliki sedikit waktu jeda membuat wanita ini kelelahan dan terkuras tenaganya pada hari itu. Lalu bagaimana jika ini berulang setiap hari ? yap, mungkin kegiatan yang penuh tersebut akan mengurangi intensitas pemenuhan kebutuhan seksualnya.

     Melakukan hubungan seks pada saat tubuh kelelahan dapat tidak memunculkan orgasm pada pasangan. Hal ini terjadi karena tubuh yang tidak menerima rangsangan yang diberikan akibat kelelahan dari aktivitas sehari-hari. Namun ini semua dapat diatasi dengan jalinan komunikasi antar pasangan. Persetujuan untuk melakukan hubungan seksual ini sama seperti yang saya bahas minggu lalu, agar tidak adanya pemerkosaan dalam pernikahan. Mungkin wanita harus patuh dan melayani hasrat seksusal suaminya. Namun pria juga harus mengerti keadaan pasangannya pada saat itu, agar hubungan pernikahan tetap harmonis. Seks yang sehat juga diantaranya memiliki hubungan komunikasi yang baik, saling pengertian satu sama lain, dan juga menggunakan emosi dalam hubungan seksual.

Yap itu tadi pembahasan dari bioskop ilmiah kelas perilaku seksual, sampai jumpa lagi…

Jumat, 21 November 2014

Rape


What a day ! lama tak jumpa di catatan bebek. Tak sama rasanya, saya mengalami banyak perubahan. Namun ini adalah fase dimana saya sedang malas menulis dan mengerjakan tugas yang biasa saya kerjakan setiap minggunya dalam kelas perilaku seksual, biasanya saya sharing and caring tentang pengalaman yang saya tangkap dalam kelas. Okee, fokus untuk buat tugas...

Pada 13 November, kelas perilaku seksual membahas tentang rape. Rape atau biasa disebut perkosaan adalah tindakan berwatak seksual yang mana pelaku memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual secara paksa, baik dengan kekerasan maupun dengan ancaman kekerasan. Tindakan ini dapat terjadi dimana sang pelaku tidak dapat menguasai dirinya, kontrol diri atas hasrat seksualnya. Alasan terjadinya tindakan perkosaan beberapa diantaranya tubuh lawan jenis yang sangat menarik perhatian, lengkap dengan pakaian seksinya, perilaku-perilaku yang menggoda, dan lain sebagainya. Namun itu semua tak akan terjadi tindakan perkosaan selagi jauh dari pires (pikiran ngeres), what a vocab !. Korban yang mengalami tindakan pemerkosaan akan mengalami dampak secara psikologis yang berkepanjangan, diantarannya adalah stress dan depresi.

Selain itu tindakan perkosaan ini juga dapat terjadi pada pasangan yang sudah menikah. WTF ?? apa iya ??.. yap benar sekali, hal ini dapat terjadi jika hanya salah satu dari pasangan saja yang menginginkan hubungan seksual. Perkosaan terhadap laki-laki, ada juga ? ada, namun tak banyak kasus seperti ini. Contoh dari perkosaan terhadap laki-laki ini adalah dimana seorang bos perempuan yang menginginkan hubungan seksual dengan pegawai laki-lakinya dengan mengancamnya terkait pekerjaan, (kata kuncinya ada pada ancaman untuk mendapatkan hubungan seksual). Dan yang menjadi fenomena pada umumnya adalah perkosaan yang terjadi pada perempuan, meski tak pasti berapa angka dari tindakan pemerkosaan terhadap wanita ini. Namun beberapa diantaranya memilih tidak melporkan tindakan ini karena malu dan sebagainya. Contoh dari perkosaan pada perempuan adalah kasus dimana pemerkosan teradi di angkutan umum yang sempat menjadi perbincangan.

Okee, itu tadi beberapa uraian singkat tentang pemerkosaan. Sekarang waktunya tips dan trik menghindari tindakan ini. Khusus untuk para ladies, here we go:
1.    Memakai pakaian yang beretika, right dress in the right place. Penting untuk setidaknya tidak memamerkan anggota tubuh seksi kalian dalam aktivitas sehari-hari. Kalian akan tetap terlihat seksi karena edukasi loh..
2.    Jangan sendiri jika tak percaya diri. Maksudnya adalah jika anda tidak PD untuk berjalan sendiri ditengah gelap malam entah sehabis kuliah atau pulang kerja, maka carilah keramaian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan jangan masuk / cari angkutan umum yang sepi penumpang.
3.    Beranikan diri, penting untuk melawan tindakan ini dengan (jika terjadi) berteriak minta tolong sekeras mungkin, melawan pelaku dengan senjata yang ada (baca: cairan pedas atau high heels cukup ampuh juga). Dan bila sudah terlepas lari sekuat tenaga, jangan sok-sokan lawan kecuali mampu melawan dengan beladiri yang dikuasai karena anda berlisensi master.
4.    Komunikasi yang baik, ingatkan perkosaan dapat terjadi dalam subuah pasangan? yap, negosiasi antara pasangan suami / istri penting sebelum melakukan hubungan seksual. So, banyak-banyaklah berbicara dengan pasangan anda.


Baiklah, itu tadi beberapa saran dari catatan bebek, kembali lagi dengan tips dan trik yang (semoga bermanfaat), salam kwek..kwek..kwek..

Selasa, 30 September 2014

Catatan dalam kelas perilaku seksual: Olahraga menghadapi kelahiran si kecil



     Selamat datang lagi di blog ini, kali ini kelas perilaku seksual membahas tentang keajaiban dunia ! OH YAA ??  yap, tentu saja kali ini saya akan membahas kenapa saya berada di dunia, kenapa kamu juga ada di dunia ini. Materi pada kamis ini sangat menarik menurut saya, yakni membahas tentang kehamilan, kelahiran, yang keduanya merupakan proses ajaib Tuhan yang maha kuasa. Namun, dari tema diatas saya memilih tentang olahraga apa yang baik untuk seorang ibu hamil, karena lebih menarik untuk dibahas Baiklah, berikut adalah tangkapan saya kamis ini saat duduk di paling belakang dengan AC dingin dan kepala yang masih basah setelah wudhu sebelum kelas, what a perfect time !
     Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai ke-9 (Adriaansz, Wiknjosastro dan Waspodo, 2007. p. 89). Kehamilan ini berdampak baik untuk semua pasangan menikah yang sudah matang (siap segala-galanya) dan tidak baik bagi remaja / dewasa  yang belum siap segala-galanya (fisik, mental, dan ekonomi) untuk menghadapi proses kehamilan ini. Proses kehamilan ini tidaklah main-main, ini adalah tanggung jawab besar dimana sebuah pasangan dipercaya yang Maha Kuasa untuk mengurus kehidupan si kecil yang akan lahir.
     Bagi para wanita hamil sangat disarankan untuk tetap berolahraga saat hamil. Olahraga saat hamil akan membuat lebih segar, sehat, dan bahagia calon ibu dan si kecil. Lantas olahraga seperti apa ? yap, saya miliki kesempatan bertanya pada kesempatan ini di kelas. Dan benar ini memberikan pengetahuan untuk saya nantinya jika menghadapi proses kehamilan, olahraga baik yang biasa ibu hamil lakukan adalah seperti mengikuti meditasi dan senam hamil tentunya. Meditasi Herbert Benson M .D. Harvard Medical School mengatakan bahwa meditasi meningkatkan asupan oksigen, menstabilkan detak jantung, pernafasan, tekanan darah, serta meningkatkan intensitas gelombang alfa, teta dan delta. Meditasi khusus ibu hamil berbeda dengan meditasi yang mengharuskan tubuh duduk bersila. Ibu dapat melakukan meditasi dengan cara berbaring kesamping dengan posisi tubuh menggapit bantal. Supaya lebih tenang, ibu dapat memutar musik yang menenangkan, serta tarik dan hembuskan nafas secara teratur. Agar lebih rileks, selama meditasi berlangsung pejamkan mata ibu. Ibu bisa bermeditasi lewat arahan yang diberikan buku, menghadiri lokakarya, ataupun membeli CD petunjuk meditasi.
     Senam hamil (Yoga) disini adalah tentang latihan pernafasan, dimana calon ibu mempersiapkan kehamilan si kecil dengan melatih olah pernafasannya untuk menghadapi proses kelahiran. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa saat melahirkan adalah proses yang sangat melelahkan. Bahkan jika saya bandingkan proses melahirkan dengan olahraga triathlon yang diciptakan Scott Tinley mungkin sama lelahnya, bedanya adalah saat atlet triathlon yang menang mendapatkan medali, bahagia, sehat, dan bahkan sponsor, setiap ibu yang menang pada proses melahirkan adalah mendapatkan medali berbentuk si kecil, kebahagiaan diri dan kebanggaan orang sekitar melihat anak dan ibu yang sehat, dan juga sponsor dari Tuhan seumur hidup atas keselamatan lahirnya si kecil yang ibu menangkan.
     Atau alternative olahraga selain meditasi dan senam hamil adalah dengan berenang. Berenang membuat seluruh bagian tubuh seseorang bergerak semua. Dan jika ditanya gaya apa yang digunakan dalam renang saat hamil adalah gaya dada. Ini melatih pernafasan dan keluwesan gerak tubuh  sama halnya dengan olahraga senam hamil dan meditasi. Kedua hal yang selalu dilatih ini (gerakan tubuh dan pernafasan) akan mampu membantu calon ibu menghadapi proses kelahiran normal si kecil.  
Baiklah itu tadi pembahasan saya untuk ibu hamil yang lebih ditujukan untuk para wanita dibelahan dunia manapun. Dan siang ini juga saya akan memberikan tips untuk para pria menghadapi proses kehamilan:
1.    Sabar, sudah harus terlatih dari kecil. Karena pada saat hamil ada masa “ngidam” calon ibu , dan dari cerita di jalanan, terkadang permintaan ini tidak masuk akal (ex. Makan mie di puncak malam hari, setelah itu pulang lagi) jakarta-puncak kaya deket aja? Deket sih tapii.., macetnya itu -_-. Tapi walau bagaimanapun pria harus dapat memenuhi kebutuhan, karena pria adalah kepala keluarga, tanggung jawab !
2.    Perhatian penuh dan cekatan, yap, yang terpenting adalah perhatian kasih sayang dan kesehatan calon ibu dan calon “anggota baru” keluarga. Cekatan disini adalah aware akan waktu tiba kapan si kecil (perhatikan, waktunya adalah 9 bulan 10 hari).
3.    Penuh tanggung jawab, ini poin terakhir dan krusial. Sempat disinggung di poin pertama. Tanggung jawab ini adalah tentang kesehatan calon ibu dan si kecil. (Jangan lupa bayar administrasi kelas meditasi dan kelas yoga untuk ibu hamil. Dan satu lagi kalau bisa tinggal di komplek yang fasilitas kolam renang atau punya kolam renang pribadi di rumah).

Okee, itu tadi sekedar saran. Kesalahan datangnya dari saya, dan kebenaran datangnya dari Tuhan, semoga bermanfaat dan terima kasih sudah mampir.

Sabtu, 20 September 2014

Daya Tarik Seksual

Kelas Perilaku Seksual nonton film
     Waaah, film apa yaa kemungkinan yang ada di kelas perilaku ?. Yap benar film documenter tentang daya tarik seks. Kamis siang kelas perilaku seksual berkesempatan untuk menonton film. Mengetahui sebuah daya tarik seks dengan penjelasan ilmiah dari beberapa peneliti professional. Apa yang saya tangkap saat nonton film pada siang ini ? mari saya ceritakan…
     Kamis pukul satu, mengetahui akan adanya nonton film saya berusaha untuk datang tepat waktu. Dan benar hari ini saya tepat waktu dengan logistik lengkap di tangan  dua buah coklat yang saya beli di kantin jujur untuk cemilan (meski ada larangan untuk tidak makan dan minum, karena bukan bioskop), namun saya terbiasa ngemil saat nonton film.
     Oke, film ini adalah tentang pengetahuan daya tarik seksual manusia. Untuk manusia, daya tarik seksual pertama berasal dari wajah. Yap benar, bentuk wajah memiliki daya tarik tersendiri untuk menjadi pusat perhatian seseorang saat pertama kali bertemu. Penelitian menunjukkan manusia dengan wajah simetris memiliki nilai maskulinitas atau feminitas. Bagi laki-laki yakni memiliki bentuk wajah persegi dan alis yang lebih tinggi, untuk wanita adalah memiliki dagu runcing dan alis yang lebih rendah.
     Namun tak perlu khawatir bagi anda yang tidak memiliki bentuk  wajah demikian. Anda masih memiliki daya tarik kedua yakni suara. Pada saat kencan otak melakukan scanning dari berbagai aspek daya tarik. Mulai dari wajah, suara, bentuk tubuh, dan juga cara berjalan. Penelitian ini menunjukkan bahwa anda memiliki kemungkinan memiliki daya tarik seksual melalui cara bicara (dalam aspek ini adalah suara). Saat anda berkencan, otak anda akan memproses mengartikan bagaimana suara pasangan kencan anda memiliki daya tarik secara seksual juga.
     Bentuk tubuh, salah satu yang menjadi daya tarik secara seksual. Bagi laki-laki, perempuan dengan bentuk tubuh layaknya gitar spanyol memiliki rating 9. Payudara dan pinggul yang seksi, wajah simetris dengan mata yang indah, ditambah ia memiliki kecerdasan dan naluri keibuan yang baik, dan perempuan itu masih lajang tentunya !. “oh yaa ? kalau gitu abang mau kenalan sama neng”. Bagi perempuan, laki-laki dengan wajah yang simetris, dada yang bidang, lipatan 6 perut (six pack), ia memiliki status kaya dan lajang pada KTP, “oh yaa ? neng mau kok sama abang.”
     Penelitian dalam film ini juga menunjukkan bagaimana cara berjalan memiliki daya tarik seksual. Partisipan dengan instruksi untuk cara jalan seperti biasa akan memperlihatkan cara berjalan yang biasa saja, (jika pada bawaannya terlihat menarik, maka hal itu akan terlihat menarik). Berbeda dengan peserta lain yang mendapatkan instruksi untuk berjalan dengan gaya agar mendapatkan ketertarikan dari orang lain (ia akan melebih-lebihkan cara berjalan, untuk wanita lebih memainkan pinggulnya dan itu terlihat dibuat-buatnya, laki-laki-pun demikian , ia berjalan seperti bukan manusia, lebih mirip Robocop).
Okee itu tadi ulasan dari film daya tarik seksual manusia. Setiap manusia memiliki daya tarik secara seksual, Dan saya akan memberikan tips and trick agar anda tidak merasa minder karna tidak memiliki daya tarik seksual, karena pada dasarnya pembaca blog ini manusia ((: here we goo:
1.       Untuk bentuk wajah, tubuh, dan cara berjalan. Ini dapat anda bentuk sendiri dengan Berolahraga, bentuk tubuh anda menjadi ideal.  Karena faktanya orang dengan berat badan ideal memiliki bentuk wajah yang lebih simetris, dan daya terik lebih pada setiap kesempatan. Gak percaya ?

Jared Leto
Christina Aguilera


Yap, perbandingan foto diatas adalah orang yang sama. Mereka bekerja pada bidang seni dan hiburan, yang menuntut tubuh ideal demi daya tarik dan popularitas seniman hiburan. Dan benar, tubuh ideal memiliki bentuk wajah yang simetris. So, yuuk Olahraga.. ((:
2.       Perluas pengetahuan, perdalam kemampuan, dan capai hasil terbaik. Hal ini juga akan meningkatkan daya tarik anda. Mengapa ? bagi anda laki-laki, memiliki status tinggi dalam lingkungan sosial anda dari kemampuan yang anda miliki. Maka perempuan manapun akan melihat hal ini, seperti status jabatan dan kekayaan (capaian anda). Bentuk wajah dan tubuh anda memiliki toleransi baginya.

Okee, itu tadi sedikit tips tentang daya tarik seksual. Semoga bermanfaat..

Rabu, 17 September 2014

Catatan dalam kelas perilaku seksual: hubungan seksual orang dewasa


     Apa yang saya tangkap di kamis siang ? here we go… mari kita lihat cara pandang saya mengenai hubungan seksual orang dewasa dalam kelas perilaku seksual. Dewasa adalah tahap perkembangan yang akan dilalui manusia. Perkembangan ini adalah terusan dari masa remaja akhir. Yaa.. tema siang ini berhubungan dengan perkembangan orang-orang diusianya 21 tahun ke atas. Cinta pada masa usia dewasa adalah cinta yang serius, yang mana pada pembahasan lalu tentang teori cinta yang dikemukakan oleh John Alan Lee. Pragma / practical lover, dimana orang dengan kategori ini memiliki hubungan yang serius (saling memikirkan masa depan yang berujung pernikahan).
     Nah, ada hal menarik pada kelas siang hari ini membahas tentang cohabitation atau lebih dikenal dengan istilah kumpul kebo, entah apa dari mana istilah ini namun artinya bukanlah binatang kebo (kerbau menurut EYD) berkumpul akan tetapi memiliki hubungan tidak resmi tinggal / hidup dalam satu rumah. Tidak ada pernikahan secara agama dan hukum tinggal serumah ? untuk mayoritas masyarakat kita yang tinggal di Indonesia melakukan cohabitation ini mungkin adalah hal yang tidak biasa. Namun kegiatan ini memiliki efek positif juga ternyata. Okee mari kita bahas apa positifnya:
1.       Lebih dapat mengenal pasangan. Tentu saja, tinggal berdua dalam satu atap dapat lebih mengenal pasangan. Karena apapun kesibukan di luar sana akan pulang ke tempat tinggal yang nyaman untuk beristirahat. Sama seperti slogan yang pernah saya lihat di bus (angkutan saya PP kampus-rumah) pergi untuk kerja, pulang karena rindu..
2.       Adanya support secara emosional. Yap, selain dapat mengenal pasangan, individu yang melakukan cohabitation ini akan mendapatkan dukungan secara emosinal.
3.       Adanya support secara ekonomi. Jelas, hal ini seperti hidup bersama layaknya keluarga. Akan tetapi keduanya yang memiliki penghasilan masing-masing dapat saling bahu membahu mengcover kebutuhan. Contoh: mencicil rumah / apartemen berdua, bayar sewa listrik dan air berdua. Biaya lebih ekonomis dan tidak ada tanggungan untuk pria atas kebutuhan pasangan wanitanya.

Baiklah, tidak lengkap rasanya jika belum membicarakan sisi negative dari cohabitation ini:
1.       Pandangan negative dari masyarakat. Tentu saja, Indonesia memiliki budaya yang secara turun-temurun santun dan beragama. Sudah barang tentu, akan ada penghakiman tersembunyi dari masyarakat luas. (kecuali kerabat dekat, mereka bisa saja support / netral dengan kegiatan yang temannya lakukan dengan alasan mainstream loe..loe..gue..gue..)
2.       Tidak ada surat resmi secara hukum dan agama. Karena pada dasarnya menikah di Indonesia harus sah secara hukum dan agama, dan hal ini akan menyusahkan mereka yang melakukan kegiatan cohabitation ini.
3.       Anak yang terlahir tidak resmi. Wah, ini sih bahaya. Tinggal berdua layaknya suami-istri, lalu melahirkan anak yang tidak resmi. Menghancurkan masa depan anak, karena hak anak memiliki akte kelahiran dari ayah-ibunya. Akan tetapi pasangan cohabitation tidak memiliki surat resmi keterangan akan hubungannya di mata agama dan hukum.
4.       Dosa. Mohon ampun Tuhan, jauhkan aku dari tindakan ini.
Hal-hal diatas adalah pandangan cohabitation menurut kaca pandang penulis yang tertangkap dalam kelas. Jika harus memilih menikah atau cohabitation saya sarankan menikah. Karena penelitian menunjukkan orang yang menikah akan cenderung lebih bahagia, lebih sehat, dan hidup lebih lama. Selain itu ada nilai lebih untuk orang menikah yakni resmi secara hukum dan agama, memiliki anak yang resmi, dan tidak dosa (justru mendapat pahala) Karena agama juga mengharuskan menikah bagi mereka yang sudah siap secara ekonomi.
     Pada saat menjalankan sebuah hubungan ada juga istilah perselingkuhan. Kegiatan ini merupakan tindakan tidak adil terhadap pasangan. Mengabaikan nilai-nilai sebuah hubungan komunikasi baik, saling percaya, dan keterbukaan. “dek.. cinta abang adalah kau seorang.” (seorang di Jakarta, seorang di Bandung, seorang Kalimantan, seorang di BBM, Twitter, dan Facebook) berikut adalah tahap perselingkuhan yang terjadi:
1.       Seseorang dapat tertarik karena dekat secara emosional. Contoh: Pria menikah yang bekerja tertarik dengan rekan kerja karena menikmati saat sharing pekerjaan.
2.       Merahasiakan hubungan. Contoh: setelah saling tertarik karena sharing pekerjaan. Pria merahasiakan hubungannya dengan pasangannya. Disini nilai-nilai sebuah hubungan keterbukaan mulai terkikis.
3.       Sering bersama melakukan kegiatan. Contoh: pria menikah tadi lebih banyak menghabiskan waktu dengan rekan kerjanya. Nilai saling percaya mulai terkikis karena pasangan wanita mencium aroma perselingkuhan dari ketertutupan dan komunikasi pria yang mulai memburuk.
4.       Hubungan seksual. Hingga pada akhirnya tujuan selingkuh adalah berawal dari sharing pekerjaan yang memiliki dukungan secara emosional.

Baiklah itu tadi merupakan tangkapan mengenai hubungan seksual orang dewasa, saya akhiri catatan ini dengan pesan "semoga dapat bermanfaat" dan juga dengan kepala tertunduk apabila tulisan ini tidak sempurna. Karena kesempurnaan murni milik Tuhan Yang Maha Kuasa dan Andra and The backbone. Terima kasih ~

Rabu, 03 September 2014

Catatan Bebek dalam Kelas Perilaku Seksual

Love and Intimacy

    Nama kelas pilihan yang terdengar aneh awalnya bagi saya. Namun kelas ini menggunakan kacamata berbeda dalam melihat/membahas perilaku seksual, melihat seksual dari segi edukasi dan ilmu pengetahuan. Untuk apa ? supaya pesertanya terlihat seksi karna edukasi dalam pengetahuan seksual tentunya. Oke, mari kita lihat apa yang saya pikirkan dalam kelas. Cinta dan Keintiman merupakan tema yang dibahas pada kelas disuatu siang. Bab ini menjelaskan tentang bagaimana manusia menjalin hubungan cinta dan keintiman.
     Tidak sampai abad ke-19 orang mulai mempercayai bahwa cinta romantis adalah bentuk yang paling diinginkan dari hubungan yang penuh kasih. Romantis disini bukanlah rokok, makan, gratis tentunya. “Jatuh cinta berjuta rasanya” adalah pernyataan yang mungkin pernah didengar, dan benar jika itu banyak rasa didalamnya  tidak hanya rasa suka, senang, ceria, dan gembira pastinya, ada beberapa hal yang mungkin terkesan jelek dan salah namun dapat ditoleransi, yaa.. namanya juga cinta. Romantis disini dapat diartikan dengan bagaimana individu merasakan rasa cintanya hidup, seperti saling memahami emosi yang sedang terjadi satu sama lain. Salah satunya “beb, ikut aku yuk (diajak candle light dinner) dibawah sinar bulan dengan bentuk lilin love disekeliling meja. (lalu dilamar).” Scene yang terbilang mainstream, tapi ini salah satu contoh cinta dan keintiman yang berujung lamaran untuk menikah. Menikah sendiri bertujuan untuk menyatukan ekonomi keluarga, yang dalam sejarah barat sebagian besar penduduknya mendefinisikan menikah adalah persatuan ekonomi. Istilah sederhana di zaman modern kini adalah menikah untuk memperbaiki keturunan.
     John Alan Lee, membagi cinta dalam beberapa kategori, berikut ulasannya:
1.    Eros / romantic lover: bentuk cinta yang muncul karena ketertarikan fisik, mementingkan nafsu dan tidak bertahan lama. Bentuk seperti ini dapat terlihat oleh remaja zaman sekarang yang dewasa lebih awal. (saat generasi usia 20 tahun saat ini masih suka nonton spongebob squarepants, usia SMP saat ini sudah beradegan dewasa dengan ponselnya di sekolah).
2.    Ludus / game-playing lover: bentuk cinta yang mudah tergoda dengan rayuan gombal-gembel, biasanya ditemukan pada remaja / dewasa yang sedang cinta monyet.
3.    Storage / quite and calm lover: bentuk bahwa cinta adalah diam. Rasa cinta ini tidak muncul dengan tiba-tiba dan tidak mengharapkan cinta yang ideal, romantis, pernikahan, atau sebagainya. Jika cinta ini berakhir, pasangan manusia tetap bisa berteman, (bisa disebut pemuja rahasia, ungkapkan ya..).
4.    Crazy lover: bentuk cinta yang penuh dengan posesivitas dan ketergantungan.  Orang dengan cinta jenis ini akan begitu gelisah ketika pasangan tidak di sampingnya, namun di satu sisi akan langsung mengalami peningkatan mood ketika pasangan sudah di sampingnya. (bebaskan pasanganmu ya, ia bukan tahanan KPK dan kamu bukan polisinya..)
5.    Pragma/ practical lover: bentuk cinta yang dengan kualitas daftar yang mereka inginkan, mengharapkan cinta yang dalam. Mereka yang memiliki gairah pada bentuk cinta ini biasanya sudah mulai dewasa memikirkan masa depan (seperti memikirkan bagaimana menabung rumah, dan bagaimana membuat keluarga nantinya), hubungan yang serius.
6.    Agape atau selfless lover: cinta yang tidak mengharapkan apapun. Cinta yang tulus. Tidak mengharapkan balas, tidak cemburu, dan tidak meminta apapun. Bentuk cinta yang “sepertinya aku cinta” (ungkapkanlah jika memang cinta agar dapat menjadi pragma yang berujung pernikahan yang mayoritas orang setuju akan pernikahan itu sendiri..).
Hal-hal diatas merupakan bentuk cinta yang telah dikemukakan John Alan Lee, seorang psikolog. Sekarang coba refleksikan dimana kamu saat ini ? J

      Terakhir saran dari saya mengenai cinta dan keintiman adalah jaga Cintamu dengan sepenuh hati. Ingat, saat kamu cinta dengan pasanganmu bukan berarti memberikan segala sesuatu untuknya, namun lebih kepada saling menjaga satu sama lain hingga resminya suatu hubungan yang diinginkan (pernikahan). Dan jangan lupa belajar berkomunikasi yuk dengan pasanganmu dengan meminimalisir gadget tentunya saat sedang bertemu (tatap wajah). Enjoy !



Selasa, 27 Mei 2014

Last Post ? i don't think so~



Refleksi belajar teknik wawancara
     Tiba saatnya menulis refleksi tentang pembelajaran yang didapat pada kelas teknik wawancara. Sudah hampir menginjak satu semester kelas ini dibuka, dan memperbolehkan para mahasiswa/I psikologi belajar bagaimana cara melakukan wawancara. Menuju akhir dari perkuliahan kelas ini, pengajar kelas teknik wawancara-pun menuliskan rencana pada SAP (Satuan Acara Pembelajaran) untuk merasakan bagaimana peserta kelas melakukan roleplay / praktek wawancara dalam ranah psikologi pendidikan, psikologi industri dan organisasi, dan psikologi klinis. Tiga minggu yang berkesan dengan SAP dari pengajar. Terlihat kelas teknik wawancara seperti sudah menjadi professional sungguhan karena pendalaman peran yang totalitas dari semua peserta kelas ini (menggunakan pakaian rapi disemua bidang psikologi dalam melakukan wawancara). Berikut adalah ulasan dalam bermain peran (roleplay) tersebut.
Psikologi pendidikan, merupakan pengalaman pertama untuk penulis dalam melakukan wawancara. Mengambil tema tentang guru baru yang akan diwawancara sebelum dapat mengajar di suatu sekolah. Wawancara pertama terasa sangat menegangkan, karena benar-benar seperti melakukan wawancara. Setting yang digunakan dalam praktek ini dibuat seperti sungguhan. Laboratorium dengan meja dan dua / tiga kursi membuat diri merasakan ketegangan dalam menerima klien. Namun ada juga hal yang menyenangkan dari roleplay perdana ini, semua peserta dapat melakukan observasi dari luar ruangan setting. Semua peserta dapat melihat bagaimana teman-temannya dalam melakukan wawancara bidang pendidikan.
Psikologi industri dan organisasi, urutan minggu kedua dari SAP untuk melaksanakan roleplay. Settingnya sedikit berubah dengan seorang observer berada satu ruangan dengan dua teman lainnya yang melakukan proses wawancara bidang psikologi industri dan organisasi. Hal ini membuat penulis lebih enjoy  saat melakukan proses wawancara. Terdapat kejadian saat wawancara yakni pertanyaan yang sudah habis, penulis mengeksplorasi pertanyaan namun pertanyaan tersebut sama (sudah ditanyakan sebelumnya) membuat satu ruangan menjadi tertawa bersama, ketegangan dalam wawancara berkurang.
Psikologi klinis, merupakan setting terakhir dalam roleplay ini. Kembali pada ruangan saat melakukan wawancara bidang psikolgi pendidikan. Proses wawancara pada setting ini lebih menyenangkan dari kedua bidang sebelumnya, meski dalam ruangan yang seperti sungguhan. Teknik wawancara dalam melakukan probing membuat waktu sepuluh menit dalam ruangan tidak terasa lama (dua bidang sebelumnya terasa lama, pertama karena pengalaman pertama roleplay, kedua adalah pertanyaan yang sudah habis).
Namun secara keseluruhan  kelas ini memberikan kesan tersendiri, selain mendapatkan ilmu yang diajarkan dalam kelas, peserta kelas dapat merasakan tekanan bagaimana saat proses wawancara juga melalui praktek roleplay. Ditutup dengan berfoto bersama kelas ini, semoga kelas ini sukses selalu di masa depan.
More Love, Rock, and Repect #ML2R~

Senin, 28 April 2014

Catatan dalam kelas: Sharing and Caring dunia Psikologi Industri dan Organisasi.




     Kembali saya akan menulis catatan dalam kelas, yang pada bagian ini kelas teknik wawancara tanggal 22 April 2014 adalah sesi berbagi pengalaman senior-senior psikologi Universitas Tarumanagara. Dosen pengajar mata kuliah teknik wawancara memberikan kesempatan untuk para peserta kelas mendengarkan langsung orang-orang hebat yang berkecimpung, terjebak, atau menerima takdir dalam bidang industri dan organisasi. Berikut ini adalah hasil sharing and caring, enjoy.
     Senior pertama yang diberikan kesempatan berbagi pengalaman dalam bidang PIO adalah seorang perempuan yang berinisial D yang sempat bekerja di salah satu perusahaan bidang tambang nikel di Raja Ampat, provinsi Papua Barat. Menurutnya teknik wawancara yang dipelajari pada saat kuliah adalah sangat berguna. Untuk melakukan wawancara penerimaan karyawan pada bidang crew (pekerja tambang di lapangan) seorang HRD haruslah berkompeten dengan cara bina rapport dengan klien. Crew tambang yang mayoritas orang asli daerah tersebut merupakan pekerja yang memiliki nilai kekeluargaan yang tinggi. Salah satu cara beliau bina rapport adalah dengan bersama melakukan hal-hal yang bersifat kekeluargaan, seperti contoh makan bersama. Wawancara dapat dilakukan dengan cara non-formal, yakni seperti saat para pekerja beristirahat di Mess pekerja, saat santai, disana kita dapat melakukan wawancara. Karena pada dasarnya orang-orang daerah asli memiliki nilai kebudayaan (dalam hal ini kekeluargaan) yang tinggi. Jika dapat membina rapport dengan baik, maka jalinan komunikasi baikpun akan tercipta.
     Namun baru-baru ini beliau pindah ke salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang kuliner. Menjadi seorang HRD di perusahaan kuliner menjadi salah satu rekomendasi ranah bidang psikologi industri dan organisasi. Melakukan wawancara pada perusahaan ini adalah dengan wawancara formal dan melakukan tes masak untuk para calon pekerja yang iningin menjadi Chef. Awalnya HRD melakukan screening CV para pelamar, memberikan kabar untuk dilakukannya wawancara formal pada sebuah ruangan, dan memberikan hasil lamaran kepada ­user perusahaan tersebut untuk dipertimbangkan layak atau tidaknya calon pekerja tersebut. Untuk calon pekerja yang mengajukan menjadi koki akan mendapatkan ujian yakni tes masak oleh sebuah perusahaan yang di tunjuk user untuk menguji kelayakan bidang memasaknya.
     Senior kedua adalah seorang Pria berinisial J yang bergerak pada bidang pertanian kelapa sawit. Menurut beliau untuk menjadi seorang HRD haruslah memiliki tiga unsur yakni mengetahui perusahaan yang ingin dituju, mengetahui siapa yang akan diwawancara, dan banyaklah untuk belajar dan membaca. Pertama adalah mengetahui perusahaan yang kita tuju, hal ini penting adalah karena jika kita tidak banyak mengetahui perusahaan yang kita tuju, maka akan memiliki tujuan karir yang tidak kompeten. Seorang HRD haruslah mengetahui bagaimana latar belakang perusahaan tempat ia bekerja dan juga hal-hal yang terjadi pada perusahaan tersebut agar menjadi orang yang kompeten pada bidang psikologi industri dan organisasi. Kedua adalah mengetahui siapa yang ingin diwawancara. Seorang HRD haruslah memiliki kesetaraan dalam mewawancarai klien yang mengajukan posisi jabatan yang tinggi, seperti contoh level manager. Hal ini haruslah dimiliki pada seorang HRD karena posisi netral akan menghasilkan informasi yang lebih baik ketimbang seorang HRD menempatkan dirinya pada posisi yang lebih rendah. Ketiga adalah banyak membaca dan belajar. Hal yang secara umum ini akan terlontar oleh siapa saja. Dan iya banyak belajar dan membaca akan membuka lebih luas dunia pengetahuan yang kita miliki. Beliau berbagi pengalaman saat lulus S1 psikologi, ia harus belajar lagi pada bidang yang lain. Menurutnya, seorang lulusan S1 masih harus untuk belajar dan banyak membaca. Membaca adalah hal-hal yang ditekankan oleh beliau. Jikalau HRD ditempatkan pada suatu daerah, maka pengetahuan akan kebudayaan tersebut haruslah dimiliki. Adaptasi yang cepat seseorang ketika ditempatkan pada suatu daerah akan membuka gerbang kemampuan mengolah isi teknik wawancara yang baik.
     Beliau juga berbagi pengalaman saat mengalami kejadian yang cukup mencekam. Meski saat dilakukan sharing and caring dalam kelas terlihat lucu dan peserta dapat tertawa, namun saya percaya saat itu adalah salah satu kejadian yang mencekam saat beliau ditodong sebuah golok. Ini akan membuat seorang manapun “menjadi bijak untuk dapat hidup atau salah berbicara/perbuatan yang akan merugikan diri sendiri”. Yakni adalah hari dimana beliau menolak anak dari seorang kepala suku yang ingin bekerja pada lahan kelapa sawit di tempat beliau bekerja. Sampai akhirnya warga dari suku tersebut tidak terima karena anak dari kepala suku tersebut di tolak oleh beliau. Beliau mengingatkan satu hal jika mengalami kejadian yang membuat anda tertekan adalah hal pertama yang dilakukan jangan panik, hal ini penting untuk membuat diri anda tetap netral dan dapat tetap berfikir dan bertindak jernih. Hingga pada akhirnya kejadian itu selesai yakni melalui insight yang datang, beliau dapat memberikan pengertian kepada warga suku tersebut untuk menjadi lebih pintar dengan memberikan wejangan bijak sederhana “jika saya terima seorang pekerja yang datang dengan keadaan yang tidak baik (anak kepala suku dengan mulut bau alcohol dan mata yang merah seperti orang mabuk) apa tidak akan membuat citra kalian terlihat buruk jika ingin bekerja di perusahaan sawit lainnya”. Hingga pada akhirnya warga suku tersebut mengerti dan saling memahami, yang berujung pada perdamaian antara dua belah pihak (perusahaan dan pekerja dari suku tersebut). Dan saya percaya hal yang terlontar dari beliau adalah salah satunya hasil banyak membaca dan berdo’a.
     Dan senior terakhir yang diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman adalah seorang Pria berinisial P yang bergerak pada bidang psikologi industri dan organisasi pada salah satu perusahaan makanan / kuliner. Menurutnya seorang pekerja harus memiliki kompetensi pada bidang yang akan dituju. Beliau mencontohkan seperti level sales promotion. Seorang SPG/SPB haruslah kompeten seperti harus berpenampilan menarik, ramah, murah senyum, rapi, dan bersih. Hal ini penting karena jabatan tersebut mengharuskan untuk bertemu banyak orang setiap harinya. Untuk menjadi pekerja yang kompeten seseorang haruslah memerhatikan penampilan, percaya diri, dan terus meningkatkan kemampuan dalam bekerja. Penampilan calon pekerja adalah hal yang akan dinilai seorang HRD pada saat melakukan sesi wawancara, berpenampilanlah rapih dan bersih untuk dapat memberikan citra positif yang akan keluar pada seorang HRD tersebut. Percaya diri, hal yang harus dimiliki seseorang yang ingin bekerja. Karena dengan percaya diri akan menumbuhkan sifat optimis dan inisiatif dalam bekerja. Dan yang ketiga adalah dengan meningkatkan kemampuan dalam bekerja. Jika bukan kita yang mulai dari diri sendiri untuk meningkatkan / menyejahterakan diri kita sendiri dengan membuat perusahaan menjadi baik siapa lagi ?.

Itulah beberapa pengalaman yang dibagikan oleh senior yang bergerak pada bidang psikologi industri dan organisasi kepada para juniornya. Semoga dapat bermanfaat, setidaknya memberikan insight.
 Enjoy !

Senin, 24 Maret 2014

Teknik wawancara: social history


     Kembali lagi saya akan menulis tentang mata kuliah teknik wawancara. Tugas seorang interviewer dalam wawancara adalah mencari informasi  berkenaan dengan klien yang melakukan sesi wawancara. Dalam menggali / mencari informasi apa saja yang dapat ditanyakan interviewer kepada klien, berikut adalah ulasannya.
 Family history. tanyakan klien dimana ia dilahirkan, tempat dibesarkan, dan tempat tinggal saat ini. Mengapa demikian ? karena hal ini dapat mengetahui bagaimana seorang individu berkembang secara nurture (dengan lingkungan), norma / nilai adat apa yang terdapat dalam diri klien, serta komunikasi dalam keluarga seperti apa. Hal ini setidaknya dapat menggali bagaimana seorang klien tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga (latar belakang keluarga).

Educational history. Menanyakan klien tentang sejarah pendidikannya. Biasanya seorang interviewer tidak menanyakan “bagaimana nilai rapport anda saat sekolah / kuliah ?”. pertanyaan ini terlalu dibuat-buat mengada-ada ataupun teoritis. Melainkan bertanya “hal apa saja yang anda raih / ingat saat masih sekolah / kuliah?” pertanyaan seperti ini akan merecall apa saja yang klien dapatkan saat menjalani masa pendidikan.

Occupational history / job history. Adalah menanyakan tentang pekerjaan klien saat ini, namun harus di garis bawah untuk tidak bertanya seperti “apa pekerjaan anda saat ini?” hal ini cukup beresiko dikarenakan klien yang datang dengan masalah atau pewawancara yang sedang melakukan wawancara tidak mengetahui jelas apa permasalahan yang dihadapi klien (bisa saja klien yang datang / diwawancara sedang memiliki masalah tentang pekerjaannya seperti pemutusan hubungan kerja). Hal yang dapat seorang interviewer tanyakan adalah “apa kesibukan anda setiap hari?” pertanyaan ini akan terdengar netral seperti kita ingin tahu apa yang ia kerjakan saat / akhir-akhir ini, jikalau ia bekerja pastilah klien akan menceritakan tentang pekerjaan yang dilakukannya.

Marital history. Adalah menanyakan tentang berapa kali seseorang berhubungan dengan pernikahan. Atau secara umum menanyakan status hubungan menikah, cerai, atau janda / duda.

Interpersonal relationships. Menanyakan bagaimana cara membina hubungan kepada rekan-rekannya hal ini penting karena mungkin masalah pada klien tidak akan jauh dari orang-orang yang berada disekitarnya.

Recreational preference, yakni menanyakan hal apa saja yang membuat klien terhibur / menyenangkan dalam kegiatannya / hidupnya.

Sexual history, hal ini mungkin dirasa lebih sensitive untuk ditanyakan kepada klien. Yakni mengenai tentang kegiatan seksual klien, seperti bagaimana skala seks dalam kehidupannya, orientasi seksualnya, dan juga kepuasan dalam seks yang dilakukan. Dikarenakan pertanyaan ini sensitive, sebaiknya interviwer menanyakan hal ini jika telah memiliki rapport baik dengan klien.

Medical history. Yakni tentang riwayat kesehatan yang dimiliki oleh klien. Seperti pernah rawat jalan, rawat inap, memiliki kesehatan gigi dan mulut, dokter yang sering dikunjungi, obat dan dosis apa saja yang pernah dikonsumsi saat sakit.

Psychiatric/psychoteraphy history. Menanyakan tentang “apa klien pernah mengunjungi psikiater atau melakukan teraphy?” karena bisa saja klien datang konsultasi karena mesalah yang dimilikinya dalam hal psikiatri dan terapi.

Legal history. Yakni berkaitan dengan acara kesaksian klien terhadap pelanggaran hukum. Seperti contoh apakah klien terlibat kasus hukum pembunuhan, melanggar pereaturan lalu lintas, dan sebagainya.

Alcohol substance use / abuse, tentang klien yang berkaitan dengan penggunaan atau ketergantungan terhadap alcohol. Pertanyaan yang baik dalam mewawancarai hal ini adalah “terkadang saya meminum segelas bir atau anggur, bagaimana dengan anda?” pernyataan dan pertanyaan ini setidaknya tidak membuat klien merasa dihukum dengan pertanyaan “apa anda menggunakan / pecandu alcohol?”.

Nicotine and/or caffeine consumption. Adalah berkaitan dengan konsumsi nikotin dan kafein pada klien yang mungkin menjadi permasalahan yang akan anda temukan sebagai pewawancara dan akan melakukan treatment untuknya.
Demikianlah hal-hal yang dapat digali dalam social history seorang klien untuk mencari permasalahan yang mungkin ada padanya, semoga cukup membantu dalam wawancara.
try to be good and be the best in the next level, enjoy !